Selama bertahun-tahun, Mbah Jumadi menggantungkan hidup dari becak tuanya di Pasar Bangodua. Setiap pagi ia menunggu penumpang, mengantar dagangan pedagang, dan hanya berharap mendapatkan cukup uang untuk makan sehari-hari.
“Kadang seharian cuma dapat Rp30 ribu. Ya saya jalani saja, yang penting halal dan bisa buat makan cucu,” ujarnya lirih sambil tersenyum pasrah.
Beberapa waktu lalu, Mbah Jumadi melihat rekannya di pasar memainkan game hiburan Mahjong Ways 2 di ponsel. Awalnya ia hanya penasaran, lalu mencoba ikut memainkannya sekadar untuk hiburan setelah lelah seharian menarik becak.
“Saya pikir cuma game biasa buat hiburan. Nggak nyangka bisa kasih kejutan sebesar ini,” kata Mbah Jumadi mengenang awal mula ia mengenal game tersebut.
Suatu malam, Mbah Jumadi duduk di teras rumahnya mencoba beberapa spin di Mahjong Ways 2. Tanpa diduga, hasil yang muncul membuatnya terkejut dan nyaris tak percaya.
“Saya lihat angka di layar terus naik, saya sampai panggil cucu buat memastikan. Ternyata beneran hasilnya,” ujarnya penuh rasa syukur.
Keesokan harinya, kabar tentang keberuntungan Mbah Jumadi menyebar cepat di Pasar Bangodua. Banyak pedagang dan tukang becak lain datang memberi selamat dan ikut bahagia atas rezeki tak terduga itu.
“Beliau orangnya baik, suka membantu. Senang rasanya lihat Mbah Jumadi dapat rezeki besar,” ucap salah satu pedagang sayur yang mengenalnya lama.
Meski kaget dengan jumlah yang diterima, Mbah Jumadi bertekad memanfaatkannya dengan bijak. Ia ingin memperbaiki rumahnya yang bocor dan menabung untuk pendidikan cucunya.
“Saya ingin uang ini jadi berkah, bukan sekadar habis begitu saja. Ini rezeki tak terduga yang harus saya jaga,” katanya mantap.
Cerita Mbah Jumadi menjadi viral di media sosial. Banyak warganet merasa terharu dan terinspirasi melihat bagaimana game hiburan sederhana mampu membawa kebahagiaan bagi orang yang tak pernah menyangka akan mendapatkannya.
“Semoga makin banyak orang baik seperti Mbah Jumadi dapat kejutan rezeki seperti ini,” tulis salah satu komentar warganet yang ikut mendoakan.